RD. Lorens Sebut SOMA sebagai Kegiatan Mandatori dalam Acara Pembukaan SOMA Dasar di Ritapiret

Pada Selasa (11/04), RD. Lorens Bate Laja, Prefek Seminari Tinggi Interdiosesan Santo Petrus Ritapiret, membuka secara resmi kegiatan pelatihan SOMA dasar bagi Fratres Seminari Tinggi Interdiosesan Santo Petrus Ritapiret. Kegiatan yang melibatkan segenap Fratres tingkat I sampai tingkat IV ini berlangsung dari pukul 20.00-21.30 WITA dan bertempat di Saint Peter’s Hall (SPH), Ritapiret. Dalam rancangannya, kegiatan SOMA dasar ini akan dihelat selama kurang lebih tiga hari.

Pada kesempatan pertama, Fr. Epeng Miki, Master of Ceremony (MC), memberi kesempatan kepada RD. Lorens untuk menyampaikan sepatah kata dua sekaligus membuka secara resmi kegiatan SOMA dasar di Ritapiret. Dalam sambutannya, RD. Lorens memberikan ucapan selamat datang kepada RD Markus Nur Widipranoto, Bapak Anton Turmudi, dan Sr. Yohana, SRM, selaku pemateri dalam kesempatan pelatihan SOMA kali ini. Selain itu, RD. Lorens secara khusus menegaskan bahwa SOMA merupakan kegiatan mandatori. Itu berarti, kegiatan tersebut bersifat wajib, bukan fakultatif.

Usai RD. Lorens menyampaikan sambutannya, kesempatan berikut ialah persembahan animasi dari kelompok minat Saint Peter’s Animators. Semua peserta yang hadir diajak untuk bergoyang ria bersama sambil memperagakan beberapa gerakan kreatif yang dipromotori oleh beberapa punggawa kelompok minat Saint Peter’s Animators.

Sebagai sesi penutup, RD. Nur Widipranoto menjelaskan beberapa arah dasar SOMA kepada segenap peserta yang hadir. Ia menekankan bahwa pastoral anak tidak lain adalah menjadi sahabat bagi anak-anak Yesus. “Inti pastoral anak ialah membawa Yesus kepada anak-anak dan membawa anak-anak kepada Yesus”, tutur Direktur Nasional (Dirnas)  Karya Kepausan Indonesia (KKI) ini.

Kegiatan pembukaan SOMA dasar di Ritapiret berjalan lancar. Segenap peserta yang hadir begitu antusias mengikuti kegiatan tersebut dari awal hingga akhir. “Saya berharap kegiatan ini memberi spirit baru bagi para Frater untuk terus berkarya bagi pembinaan dan pengembangan iman anak,” jawab Fr. Patrik Pata, Calon Imam Keuskupan Ruteng, dalam wawancara singkat usai kegiatan berakhir. (Fr. Apri Selai)

Post SebelumnyaKerja Aksi Puasa Keempat
Post SelanjutnyaTim Zesvier dari Tingkat Tiga Menjuarai Turnamen Voli Ritapiret Cup