Tentang

Kamar St. Yohanes Paulus II

KAMAR PAUS JOHN PAUL II

 

Kamar Paus Yohanes Paulus II adalah salah satu tempat yang resmi dijadikan sebagai tempat bersejarah sekaligus tempat wisata rohani yang terletak di Seminari Tinggi Interdiosesan St. Petrus Ritapiret. Sebagai tempat bersejarah, Kamar Paus ini mempunyai catatan historis yang penting. Berdasarkan sejarah berdirinya, Kamar Paus ini erat hubungannya dengan kunjungan universal Paus Yohanes Paulus II di Indonesia pada umumnya dan di Flores (Maumere) pada khususnya. Tepat pada hari Rabu tanggal 11 Oktober 1989, Bapa Suci untuk pertama kalinya menginjakkan kaki di tanah Maumere.

DSC 0014

Mendengar kunjungan istimewa Bapa Suci ini, seluruh umat Katolik di Maumere antusias untuk menyambut kedatangannya; termasuk pihak Seminari Tinggi Interdiosesan St. Petrus Ritapiret yang adalah rumah formasi calon imam projo. Salah satu bentuk sikap antusias yang diberikan oleh Rumah Rita ialah menyediakan kamar khusus bagi Bapa Suci. Seminari ini disulap menjadi Vatikan Kedua berkat kunjungan Paus Yohanes Paulus II. Dengan direkomendasinya Ritapiret sebagai tempat penginapan yang cocok untuk Paus, maka disiapkan sebuah kamar khusus berdimensi klasik yang sampai sekarang dijadikan tempat wisata rohani bagi peziarah yang mengidamkan ketenangan batin.

20180227 094313 kamar paus

Kamar Paus ini terletak di bagian timur dari arah pendopo agung Seminari Tinggi Interdiosesan Ritapiret. Sebelum masuk ke kamar Paus, mata para peziarah akan dimanjakan oleh keberadaan patung John Paul II yang merupakan kenangan berharga yang diabadikan oleh para frater Ritapiret. Kamar ini berukuran 15X7 meter. Dengan ukuran sebesar itu, kamar ini kemudian dibagi menjadi empat ruangan, dengan rincian sebagai berikut dua ruangan  di huni oleh sekretaris pribadi Paus sendiri (Mgr. Stanislaw Dziwisz) dan Duta besar Vatikan untuk Indonesia (Mgr. Francesco Canalini) yang juga hadir bersama Paus dalam kunjungan tersebut ditambah satu ruangan tamu.

Namun sayangnya dua tahun setelah kunjungan Paus, terjadi peristiwa gempa bumi dasyat yang mengguncang kota Maumere yang berakibat pada kerusakan kamar Paus. Akan tetapi gempa tersebut tidak menghilangkan beberapa barang-barang penting peninggalan Paus seperti tempat tidur, meja, kursi, foto, dll. Pihak seminari juga berinisiatif untuk merenovasi kembali bagian-bagian yang rusak hingga terbentuklah penampilan kamar Paus seperti sekarang ini. Pada tahun 2017 lalu, pihak Seminari juga memproposalkan dan mendapat sebuah relikui suci darah Paus Yohanes Paulus II sendiri. Kehadiran relikui ini semakin menambah unsur kemistikan atau kekudusan dari kamar ini. 

Selain sebagai tempat bersejarah, kamar paus ini juga merupakan suatu tempat wisata rohani yang terbuka bagi umum, khususnya bagi para peziarah yang mendambakan kesembuhan dan ketenangan batin. Berdasarkan sharing dan kesaksian beberapa peziarah, Kamar Paus ini mendatangkan pengalaman luar biasa dan menjadi tempat pengabulan doa dan harapan umat beriman. Hal ini terbukti dari beberapa cerita dan sharing peziarah, di antaranya seorang ibu yang sebelumnya divonis secara medis tidak dapat memperoleh keturunan, akhirnya bisa mengandung berkat devosi kepada St. Yohanes Paulus II di dalam kamar ini. Karena itu, amat disayangkan apabila Anda sekalian yang ditindih oleh pelbagai tumpukan beban hidup tidak mengunjungi kamar Paus yang terletak di Ritapiret ini. Sekedar info, total peziarah yang sudah mengunjungi Kamar Paus per Agustus 2019 berkisar 2000-an orang peziarah. Para peziarah berdatangan dari pelbagai daerah, entah lintas mancanegara maupun lintas lokal. Tidak ada ketentuan khusus yang menghalangi kehadiran peziarah yang ingin mengunjungi tempat ini. Kamar ini terbuka bagi siapa saja yang mengidamkan ketenangan batin. Oleh karena  itu, mampirlah sebentar sekadar mengenangkan dan meneguk inspirasi rohani bersama Bapa Suci Santo Yohanes Paulus II.